Saturday, May 19, 2007
Pagi itu, tanggal 5 Mei, ketika aku buang air kecil, ku lht ada flek darah. Aku segera membangunkan suamiku dan kami segera berangkat ke RSIA Tambak. Sampai di sana sekitar jam 9 pagi. Aku segera di periksa oleh salah seorang bidan dan di periksa dalam. Ternyata menurut mereka, aku belum ada pembukaan, tp memang setelah di CTG, ada kontraksi periodik tapi masih rendah. Akhirnya aku memutuskan untuk ketemu dengan Dr Irvan saja jam 12 siangnya.
Karena masih lama, aku dan suamiku jalan-jalan dulu ke gramedia matraman. Di sana aku sudah merasakan kontraksi yang semakin periodic. Jam 12.30 aku sudah sampai di RSIA Tambak lagi dan setelah di periksa Transvaginal dan di lakukan pemeriksaan dalam oleh Dr Irvan, ternyata aku sudah pembukaan 2. Oleh beliau, aku di suruh untuk segera masuk ke ruang observasi. Aku di pasangkan CTG lagi, dan ternyata memang kontraksiku dah mulai 5 menit sekali. Oleh Dr Irvan aku di berikan induksi supaya merangsang pembukaan karma menurut beliau malam ini bayiku musti lahir.
Sekitar jam 16.00, aku di pasangkan infuse dan diberikan induksi. Aku yang tadinya masih senyum2 dan bercanda2 dengan suamiku dan keluargaku, mulai tak berdaya karma aku mulai merasakan kontraksi setiap 3 menit sekali dan aku benar2 sudah merasakan sakit. Sekitar jam 17.00, bidan datang lagi untuk melakukan pemeriksaan dalam. Kali ini aku merasakan sakit yang luar biasa ketika tangan bidan tersebut melakukan pemeriksaan dalam ke aku. Aku spontan teriak dan menangis karena memang rasanya sakit sekali. Namun aku masih bertekat untuk melahirkan normal.
Jam 18.30 Bidan datang lagi untuk melakukan pemeriksaan dalam. Kali ini aku sudah tidak bisa menahan rasa sakit akibat pemeriksaan itu. Aku teriak sekuat2nya dan menangis. Suamiku yang melihat aku kesakitan, akhirnya tidak tahan dan meminta di lakukan operasi Caesar. Aku yang menangis sesengukan karena menahan sakit, akhirnya mengiyakan saja.
Jam 19.00 aku di persiapkan untuk operasi Caesar. Antara takut dan ngeri, aku kuatkan diriku untuk menghadapi semua ini. Jam 19.30, aku di minta untuk menggunakan pakaian operasi dan di baringkan di tempat tidur. Setibanya di ruang operasi, aku di minta untuk membungkuk karena akan di adakan penyuntikan tulang belakang atau spidural. Memang tidak terlalu sakit, tapi aku merasa takut. Suntikan di lakukan di tiga titik tulang belakangku.
Tak lama kemudian aku merasakan kakiku mulai panas, dan kemudian lemas dan akhirnya mati rasa. Aku juga di pasangkan kareteter. Tepat jam 19.30, aku mendengar suara Dr Irvan memberikan aba-aba kepada timnya untuk segera melakukan operasi. Memang aku hanya di operasi local saja, jadi mulai dari dada kebawah, aku tidak merasakan apa-apa.
Dr Irvan melakukan operasi sembari mendengerkan musik. Kira2 ½ jam kemudian, aku mendengar Dr Irvan meminta kepada tim nya untuk membantu mendorong bayiku keluar. Aku merasakan paru2ku menjadi sesak dan susah bernafas. Aku segera mengambil nafas panjang dan tak lama kemudian, aku mendengar suara tangis bayiku yang sangat kencang dan lega. Aku sangat bersyukur kepada Allah SWT karena bayiku sehat wal’afiat dan tangisnya kencang. Bayiku lahir jam 19.55 dengan berat 3,460 gram dan panjang 49 cm.
Tak lama kemudian, dokter Eva membawa bayiku ke sampingku dan aku sempat mencium buah hatiku dengan penuh haru. Dia sangat tampan dan lucu.
Kira2 jam 23.30, aku telah di bawa ke kamarku di ruang 301. Di sana kedua orangtuaku, mertuaku dan suamiku sudah menanti. Mereka memberitahukanku bahwa bayi kami sangatlah tampan dan menggemaskan.
Aku sangat bahagia sekali karena kini hidupku semakin lengkap dengan hadirnya buah hati kami, Sergio Radithyatama Putrasatya di tengah-tengah kehidupan pernikahan kami.
Subscribe to:
Posts (Atom)